Selasa, 11 Maret 2008

FUTURISME

Futurisme

Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang keduanya berarti "masa depan" adalah:

1.Sebuah ilmu yang mempelajari masa depan

2.Aliran seni yang avant-garde, atau sebelum masanya, terutama pada tahun 1909 Masehi

3.Pandangan yang lebih mementingkan masa depan


Futurisme adalah suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok orang yang percaya atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam arti lebih modern, lebih konkrit, bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu menguasai jagad raya dengan tehnologi yang dimilikinya nanti.

Gerakan Futurisme diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang penulis dan penyair Italia, Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah sebuah gerakan seni murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Futurisme ini muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka tengah merubah alam realitas dari kebudayaan dunia. Maka khayalan-khayalan kaum Futuris memakai pola-pola geometris untuk mewakili arah gerak dan makna dari pergerakan itu sendiri. Para seniman dan desainer Futurisme biasanya memanfaatkan hari-hari petang untuk berkumpul, menuliskan manifesto, puisi dan musik. Sifat agresif dan perilaku yang individualis dari kaum Futuris ini lambat laun dimanfaatkan untuk menyebarkan paham Fasisme. Salah seorang Futuris mempublikasikannya dalam surat kabar Perancis, "le Figaro" bertanggal 20 Pebruari 1909, dengan membuat pencampuran atau perpaduan yang tidak mudah di dalam memenuhi kepentingan nasionalisme Italia, kemiliteran dan kepercayaan baru terhadap mesin yang selanjutnya dijelmakan dalam produk mobil dan pesawat terbang. Sebelum Perang Dunia ke II, pergerakan para Futuris Italia yaitu mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala-kendala desain dalam kehidupan sehari-hari, melalui penyerapan dan penggambaran kualitas mekanisasi dan kecepatan, seperti yang telah dibahas oleh Banham dalam bukunya: "Theory and Design in The First Machine Age". Era ini telah mengispirasikan pelukis Futuris, penyair dan arsitek, diantaranya: Filippo Tommaso Marinetti, Giacomo Balla, Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant'Elia untuk menciptakan sebuah karya yang mencerminkan dunia mereka. Itu semua merupakan semangat baru yang mereka junjung tinggi dalam sebuah kelompok yang membawanya kepada politik Fasis, ketika ketergantungan akan keterlibatan emosi dengan gaya hidup kemodernan dan kebaruan di lingkungan masyarakat. Falsafah yang dipakai oleh kaum Futuris hampir sebagian besar diambil dari latar belakang sejarah kemunculan Modernisme. Sebab kita mengetahui, bahwa Futurisme ini merupakan gerakan awal lahirnya Modernisme. Di samping itu, dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain


Karya –Karya Futurisme:

Karya Giacomo Balla (Italia, 1871-1958), berjudul Street Light (Lampada — Studio di luce) pada tahun 1909, cat minyak pada kanvas berukuran 68 3/4 x 45 1/4 inchi (174.7 x 114.7 cm) terdapat di Museum of Modern Art, NY.



Speeding Automobile (Automobile in corsa), Giacomo Balla, pada tahun 1912 menggunakan cat minyak di atas kayu, 21 7/8 x 27 1/8 inchi (55.6 x 68.9 cm), Terdapat di Museum ofModern Art, NY.




Karya Giacomo Balla, berjudul Abstract Speed — The Car has Passed pada tahun 1913 dilukis dengan cat minyak pada kanvas berukuran 50.2 x 65.4 cm, dan terdapat di Tate Gallery, London.



Karya Joseph Stella (Amerika, 1877-1946), berjudul Battle of Lights, Coney Island dan dilukis pada tahun 1913-14 menggunakan cat minyakpada kanvas berukuran 39 x 29 1/2 inchi disimpan di Sheldon Memorial Art Gallery and Sculpture Garden.


Selain lukisan-lukisan terdapat juga patung:

Karya Umberto Boccioni berjudul Unique Forms of Continuity in Space (Forme uniche della continuità nello spazio) pada tahun 1913 terbuat dari perunggu berukuran117.5 x 87.6 x 36.8 cm disimpan di Tate Gallery.

Pengaruh futurisme

Futurisme banyak mempengaruhi bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur Futurisme biasa berpangaruh pada bagian-bagian dari bangunan seperti pintu masuk, lantai, bentuk bangunan, ornamen, dsb. Futurisme juga berpengaruh pada perkembangan tipografi. Selain itu futurisme yang memanfaatkan tipografi banyak dipakai dalam mengungkapkan perasaan dalam berpuisi. Futurisme ini muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis, kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka
Futurism juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art Deco, Constructivism,Dada, dan Surealism
Futurisme merupakan gerakan awal lahirnya Modern. Dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain

Tidak ada komentar: